Wednesday, June 10, 2009

Blindness


This is an opening screening on Cannes Film Festival.
Film ini adalah film pembuka di Cannes Film Festival.

it all started in a
Diawali dengan setting di sebuah kota di suatu hari sibuk yang biasa, tiba-tiba seorang laki-laki di dalam mobil mengalami kebutaan mendadak. Seorang asing menolong untuk mengantarkannya pulang. Seseorang yang kemudian mencuri mobilnya.

Bersama istrinya laki-laki tersebut mendatangi seorang dokter mata (Mark Rufallo). Belum terjawab penyebab kebutaan tersebut, besoknya sang dokter pun mengalami kebutaan tiba-tiba yang sama. Dan mendadak di seluruh kota terdapat beberapa kasus yang sama, termasuk juga sang pencuri mobil.

Pemerintah kota pun dengan segera mengevakuasi para penderita dan mengisolasi mereka di sebuah bangsal kosong. Istri sang dokter, yang diperankan dengan sangat bagus oleh Julianne Moore, yang entah bagaimana ternyata kebal dari wabah ini mengaku buta untuk menemani sang suami.

Di bangsal tersebut mereka berkumpul dengan penderita lainnya yang diisolasi dari kota. Bangsal kosong yang kemudian menjadi penuh itu menjadi seperti sebuah dunia yang lain. Dimana semua orang dari segala strata di tempat itu menjadi equally helpless.. Dalam kondisi demikian, keadaan di dalam bangsal menjadi sangat kacau secara mental dan fisik.

Keberadaan orang-orang yang masih mencari keuntungan bahkan dalam keadaan buta sekalipun membuat orang-orang lain harus bertahan hidup dengan apapun yang ada meski dengan terpaksa harus menepikan moral, harga diri, dan kemanusiaan. Sangat mengusik dan mengiris hati.. a bit disturbing in a way on how people in their desperate times stil need somehow to make an advantage at least for their own lives. Julianne Moore dengan sangat bagus memperlihatkan tekanan dan beban sebagai satu-satunya orang yang dapat melihat tapi tidak bisa melakukan terlalu banyak. Bahkan hingga dia harus secara tidak sengaja menyaksikan suaminya have sex dengan wanita lain (Alice Braga) karena terbawa suasana..

Very touchy, disturbing, and you can feel the pressure..

Diangkat dari novel Jose Saramago, seorang peraih Nobel, dan disutradai oleh Fernando Meirelles yang juga menyutradarai The Constant Gardener, film ini diceritakan dan digambarkan dengan sangat bagus.

Sampe-sampe gw baru ngeh kalo karakter-karakter di film ini ga bernama pas lagi liat credit titlenya...

No comments:

Post a Comment